Cara Menghitung Kebutuhan AC sangat penting untuk menjaga kenyamanan ruangan. Berbagai faktor mempengaruhi jumlah BTU (British Thermal Unit) yang dibutuhkan. BTU (British Thermal Unit) adalah satuan yang mengukur kapasitas pendinginan AC berdasarkan energi panas yang dihilangkan, dengan 1 BTU setara dengan energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 pon air sebesar 1 derajat Fahrenheit. Sementara itu, PK (Paardekracht) adalah satuan daya AC yang umum digunakan di Indonesia, di mana 1 PK setara dengan 9.000 BTU.
Untuk menghitung kebutuhan AC, kebutuhan BTU ditentukan berdasarkan volume ruangan, aktivitas penghuni, peralatan listrik, dan paparan sinar matahari, lalu dikonversi ke PK untuk memilih AC dengan kapasitas yang sesuai.
1. Cara Menghitung Kebutuhan Dasar Berdasarkan Volume Ruangan
Langkah pertama dalam menghitung kebutuhan AC adalah menentukan volume ruangan:
Rumus Dasar
Kebutuhan BTU=Volume Ruangan (m3)×250
Contoh: Jika ruangan memiliki ukuran 5 m x 4 m x 3 m, maka volume ruangan adalah:
5×4×3=60 m3
Kebutuhan BTU dasar adalah:
60 m3×250=15.000 BTU
Referensi:
- ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers). (2017). ASHRAE Handbook—Fundamentals. Atlanta: ASHRAE.
2. Menyesuaikan Kebutuhan untuk Jumlah Penghuni
Setiap orang di dalam ruangan menambah beban panas sekitar 500 BTU.
Contoh:
Jika ada 2 orang:
2 orang×500 BTU=1.000 BTU
Total kebutuhan BTU menjadi:
15.000 BTU+1.000 BTU=16.000 BTU
Referensi:
- US Department of Energy. (2020). Energy Saver: Air Conditioning. Retrieved from energy.gov.
3. Menghitung Beban dari Peralatan Listrik
Setiap 1 kW peralatan listrik menghasilkan sekitar 3.412 BTU/h. Jika ada peralatan listrik dengan total daya 2 kW:
2 kW×3.412 BTU/kW=6.824 BTU
Menambahkan ke total:
16.000 BTU+6.824 BTU=22.824 BTU
Referensi:
International Institute of Refrigeration. (2018). Refrigeration and Air Conditioning: A Guide for the Non-Technical. Retrieved from iifiir.org.
4. Mempertimbangkan Jenis Tembok
Jenis dinding mempengaruhi penyerapan panas.
a. Tembok Konvensional
- Tambah sekitar 10-20% jika terkena sinar matahari langsung.
b. Tembok Kaca
- Tambah sekitar 20-30% jika terpapar sinar matahari langsung.
Contoh: Jika menggunakan kaca dan kebutuhan sebelumnya adalah 22.824 BTU, tambahan 30% menjadi:
22.824×0,30=6.847,2 BTU
Total menjadi:
22.824+6.847,2=29.671,2 BTU
5. Mempertimbangkan Aktivitas Manusia
Setiap aktivitas menghasilkan panas tambahan:
Kategori Aktivitas | Contoh Aktivitas | Beban Pendinginan (BTU/orang) |
---|---|---|
Aktivitas Ringan | – Duduk atau berdiri di tempat, seperti bekerja di kantor, membaca, menulis, mengetik. – Menghadiri pertemuan atau konferensi. – Menonton televisi atau aktivitas di ruang kelas. | 400 – 500 BTU |
Aktivitas Sedang | – Berjalan pelan di sekitar ruangan. – Bekerja di pabrik dengan aktivitas fisik ringan seperti merakit barang. – Kegiatan seperti memasak, pekerjaan ringan di laboratorium, atau aktivitas dalam dapur industri. | 600 – 800 BTU |
Aktivitas Berat | – Berjalan cepat atau naik tangga. – Pekerjaan fisik berat seperti mengangkat barang, pengepakan manual di gudang, atau bekerja di area konstruksi. – Olahraga ringan hingga menengah seperti aerobik atau gym. | 1.200 – 2.000 BTU |
Contoh: Dua orang dengan aktivitas sedang:
2×700=1.400 BTU
Total menjadi:
29.671,2+1.400=31.071,2 BTU
Referensi:
- CIBSE (Chartered Institution of Building Services Engineers). (2015). Guide A: Environmental Design. CIBSE.
6. Mempertimbangkan Lokasi Lantai
- Lantai Atas: Tambahan 10-20% karena paparan sinar matahari.
- Lantai Bawah: Mungkin lebih dingin, tetapi kelembapan bisa menambah kebutuhan.
Jika ruangan berada di lantai atas:
31.071,2×0,20=6.214,24 BTU
Total kebutuhan menjadi:
31.071,2+6.214,24=37.285,44 BTU
Referensi:
- Building Energy Codes Program. (2019). Energy Codes and Standards. Retrieved from energycodes.gov.
7. Cara Menghitung Kebutuhan AC dalam PK
Setelah semua penyesuaian, kapasitas AC dalam PK dapat dihitung dengan rumus:
Contoh:
Kesimpulan
Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, Anda sudah mengetahui Cara Menghitung Kebutuhan AC yang lebih akurat. Ini penting untuk memastikan kenyamanan di dalam ruangan, menghindari pemborosan energi, dan meningkatkan efisiensi sistem pendinginan Anda.
Referensi Tambahan:
Building Energy Codes Program. (2019). Energy Codes and Standards. Retrieved from energycodes.gov.
ASHRAE. (2017). ASHRAE Handbook—Fundamentals. Atlanta: ASHRAE.
US Department of Energy. (2020). Energy Saver: Air Conditioning. Retrieved from energy.gov.
International Institute of Refrigeration. (2018). Refrigeration and Air Conditioning: A Guide for the Non-Technical. Retrieved from iifiir.org.
Li, D. H. W., & Lam, J. C. (2001). “Thermal Performance of Building Envelope.” Energy and Buildings, 33(2-3), 209-219.
CIBSE. (2015). Guide A: Environmental Design. CIBSE.
Li, D. H. W., & Lam, J. C. (2001). “Thermal Performance of Building Envelope.” Energy and Buildings, 33(2-3), 209-219.